Rabu, 05 Desember 2012

tokoh tokoh sosiologi (iis indria)


Tokoh-tokoh sosiologi
A.      Auguste marie francois xavier comte

Auguste comte  merupakan seorang tokoh brilian yang di sebut sebagai peletak dasar sosiologi . comte melihat hasil dari revolusi prancis cenderung ke arah  reorganisasi masyarakat secara besar-besaran. Menurutnya , reorganisasi masyarakat hanya dapat berhasil jika orang mengembangkan cara berfikir yang baru tentang masyarakat. Jika ingin menciptakan masyarakat yang adil maka harus ada kesepakatan tentang dasar-dasarnya.
Comte memperkenalkan metode positif, yaitu hukum mengenai urutan-urutan gejala sosial. Dia memperkenalkan hukum 3 stadia (tahap) yang berhubungan dengan perkembangan cara berfikir yang mendasari  perkembangan masyarakat.

1)      tahap teologis. Pada tahap ini orang lebuih suka dengan pertanyaan yang tidak dapat dipecahkan, yaitu tentang hal-hal yang tidak dapat diamati.
2)      Tahap metafisik . pada tahap ini jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang sama dicari jawabannya pada hal-hal yang di ibaratkan sebagai esensi(hakikat) dan eksistensi(keberadaan).
3)      Tahap positif. Pada tahap ini,manusia mulai mencari jawaban yang tidak bersifat mutlak,dengan mempertanyakan kaitannya statis serta dinamis dari gejala-gejala yang muncul.
Menurut comte, usaha pengorganisasian kembali masyarakat yang dilakukan setelah revolusi prancis gaagl. Secara umum comte berkeyakinan bahwa kesenjangan keadaan masyarakat prancis paskah revolusi bersifat sementara untuk itu sosiologo dipandang sebagai ilmu yang mampu memberikan sumbangan besar bagi tercapainya ketertiban dan kemajuan tersebut.
B.      Emile Durkheim
Durkheim merupakan salah seorang peletak dasar-dasar sosiologi modern.Durkheim          terpengaruh oleh tradisi para pemikir bangsa perancis dan jerman. Semua pengaruh ini diolah dengan kreatif oleh Durkheim sehingga sumbangannya sangat mengesankan dan berpengaruh besar terhadap sosiologi abad ke-20.
Dalam karya besarnya yang pertama, Durkheim membahas masalah pembagian kerja yang berfungsi untuk meningkatkan solidaritas. Durkheim membagi 2 tipe utama solidaritas
1)      Solidaritas mekanis
Tipe solidaritas yang di dasarkan atas persamaan. Bisa dijumpai pada masyarakat yang masih sederhana dan mempunyai struktur sosial yang bersifat sekmonter (terbagi) . struktur sosial terdiri atas sekmen-sekmen yang homogen dan kurang menunjukkan keterpaduan satu sama lain. Jika suatu sekmen hilang, kehilangan ini boleh dikatakan tidak berpengaruh terhadap keseluruhan struktur masyarakat. Dalam masyarakat ini semua anggotanya  mempunyai kesadaran kolektif yang sama.
2)      Solidaritas organis
Merupakan sistem terpadu dalam organisme yang didasarkan atas keragaman fungsi-fungsi demi kepentingan keseluruhan setiap organ memiliki ciri-cirinya
masing-masing  yang tidak dapat diambil alih oleh organ yang lain. Berlawanan dengan masyarakat sekmenter, didalam masyarakat solidaritas organis terdapat saling ketergantungan yang besar sehingga mengharuskan adanya harga sama. Berbeda dengan solidaritas mekanis yang didasarkan pada hati nurani kolektif, solidaritas organis didasarkan pada hukum daih dikenakan akal.
                Menurut Durkheim yang dipelajari sosiologi adalah faktor sosial harus mengenai cara bertindak,berfikir,dan merasakan apa yang ada diluar individu dan menuruti daya paksa atas dirinya Contoh yang dibrikan durkheim mengenai fakta sosial adalah hukum,moral,adat-istiadat,tata cara berpakaian, dan kaidah ekonomi fakta-fakta sosial tersebut mengendalikan dan memaksa individu karena jika individu melanggarnya akan dikenai sanksi oleh masyarakat.
C.       karl marx
                Karl marx lebih dikenal sebagai tokoh sejarah ekonomi daripada seorang perintis sosiologi. Ahli filsafatdari aktivis ini mengembangkan teori mengenai sosialisme yang di kemudian hari dikenal dengan nama ‘’marxisme’’. Meskipun demikian, marx merupakan seorang  tokoh teori sosiologi yang patut di perhitungkan.
                Sumbangan marx bagi sosiologi terletak pada teorinyamengenai kelas. Marx berpandangan bahwa sejarah masyarakat manusia  merupakan sejarah perjuangan kelas. Menurut marx, perkembangan pembagian kerja dalam ekonomi kapitalismemenumbuhkan dua kelas yang berbeda,yaitu:
1)      Kaum borjuis (kaum kapitalis) , adalah kelas yang terdiri dari orang-orang yang menguasai alat-alat produksi dan modal.
2)      Kaum proletar, adalah kelas yang terdiri dari orang-orang yang tidak mempunyai alat produksi dan modal sehingga dieksploitasi untuk kepentingan kaum kapitalis.
               Menurut Marx, pada suatu saat kaum proletar akan menyadari kepentingan bersama mereka sehingga bersatu dan membrontak terhadap kaum kapitalis. Mereka akan memperoleh kemenangan yang akan mengakibatkan terhapusnya pertentangan kelas sehingga masyarakat proletar akan mendirikan masyarakat tanpa kelas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar