Tokoh-tokoh sosiologi
A.
Auguste
marie francois xavier comte
Auguste
comte merupakan seorang tokoh brilian
yang di sebut sebagai peletak dasar sosiologi . comte melihat hasil dari
revolusi prancis cenderung ke arah
reorganisasi masyarakat secara besar-besaran. Menurutnya , reorganisasi
masyarakat hanya dapat berhasil jika orang mengembangkan cara berfikir yang
baru tentang masyarakat. Jika ingin menciptakan masyarakat yang adil maka harus
ada kesepakatan tentang dasar-dasarnya.
Comte
memperkenalkan metode positif, yaitu hukum mengenai urutan-urutan gejala
sosial. Dia memperkenalkan hukum 3 stadia
(tahap) yang berhubungan dengan perkembangan cara berfikir yang mendasari perkembangan masyarakat.
1)
tahap
teologis. Pada tahap ini orang lebuih suka dengan pertanyaan yang tidak
dapat dipecahkan, yaitu tentang hal-hal yang tidak dapat diamati.
2)
Tahap
metafisik . pada tahap ini jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang sama
dicari jawabannya pada hal-hal yang di ibaratkan sebagai esensi(hakikat) dan
eksistensi(keberadaan).
3)
Tahap
positif. Pada tahap ini,manusia mulai mencari jawaban yang tidak bersifat
mutlak,dengan mempertanyakan kaitannya statis serta dinamis dari gejala-gejala
yang muncul.
Menurut comte,
usaha pengorganisasian kembali masyarakat yang dilakukan setelah revolusi
prancis gaagl. Secara umum comte berkeyakinan bahwa kesenjangan keadaan
masyarakat prancis paskah revolusi bersifat sementara untuk itu sosiologo
dipandang sebagai ilmu yang mampu memberikan sumbangan besar bagi tercapainya
ketertiban dan kemajuan tersebut.
B.
Emile
Durkheim
Durkheim merupakan salah seorang peletak dasar-dasar sosiologi
modern.Durkheim terpengaruh oleh
tradisi para pemikir bangsa perancis dan jerman. Semua pengaruh ini diolah
dengan kreatif oleh Durkheim sehingga sumbangannya sangat mengesankan dan
berpengaruh besar terhadap sosiologi abad ke-20.
Dalam karya besarnya yang
pertama, Durkheim membahas masalah pembagian kerja yang berfungsi untuk
meningkatkan solidaritas. Durkheim membagi 2 tipe utama solidaritas
1) Solidaritas mekanis
Tipe solidaritas yang di dasarkan atas persamaan. Bisa
dijumpai pada masyarakat yang masih sederhana dan mempunyai struktur sosial
yang bersifat sekmonter (terbagi) . struktur sosial terdiri atas sekmen-sekmen
yang homogen dan kurang menunjukkan keterpaduan satu sama lain. Jika suatu
sekmen hilang, kehilangan ini boleh dikatakan tidak berpengaruh terhadap
keseluruhan struktur masyarakat. Dalam masyarakat ini semua anggotanya mempunyai kesadaran kolektif yang sama.
2) Solidaritas organis
Merupakan sistem terpadu dalam organisme yang
didasarkan atas keragaman fungsi-fungsi demi kepentingan keseluruhan setiap
organ memiliki ciri-cirinya
masing-masing yang
tidak dapat diambil alih oleh organ yang lain. Berlawanan dengan masyarakat
sekmenter, didalam masyarakat solidaritas organis terdapat saling
ketergantungan yang besar sehingga mengharuskan adanya harga sama. Berbeda
dengan solidaritas mekanis yang didasarkan pada hati nurani kolektif,
solidaritas organis didasarkan pada hukum daih dikenakan akal.
Menurut
Durkheim yang dipelajari sosiologi adalah faktor sosial harus mengenai cara
bertindak,berfikir,dan merasakan apa yang ada diluar individu dan menuruti daya
paksa atas dirinya Contoh yang dibrikan durkheim mengenai fakta sosial adalah
hukum,moral,adat-istiadat,tata cara berpakaian, dan kaidah ekonomi fakta-fakta
sosial tersebut mengendalikan dan memaksa individu karena jika individu
melanggarnya akan dikenai sanksi oleh masyarakat.
C.
karl marx
Karl
marx lebih dikenal sebagai tokoh sejarah ekonomi daripada seorang perintis
sosiologi. Ahli filsafatdari aktivis ini mengembangkan teori mengenai
sosialisme yang di kemudian hari dikenal dengan nama ‘’marxisme’’. Meskipun
demikian, marx merupakan seorang tokoh
teori sosiologi yang patut di perhitungkan.
Sumbangan
marx bagi sosiologi terletak pada teorinyamengenai kelas. Marx berpandangan
bahwa sejarah masyarakat manusia
merupakan sejarah perjuangan kelas. Menurut marx, perkembangan pembagian
kerja dalam ekonomi kapitalismemenumbuhkan dua kelas yang berbeda,yaitu:
1) Kaum borjuis (kaum kapitalis) , adalah
kelas yang terdiri dari orang-orang yang menguasai alat-alat produksi dan
modal.
2) Kaum proletar, adalah kelas yang
terdiri dari orang-orang yang tidak mempunyai alat produksi dan modal sehingga dieksploitasi
untuk kepentingan kaum kapitalis.
Menurut Marx, pada suatu saat
kaum proletar akan menyadari kepentingan bersama mereka sehingga bersatu dan
membrontak terhadap kaum kapitalis. Mereka akan memperoleh kemenangan yang akan
mengakibatkan terhapusnya pertentangan kelas sehingga masyarakat proletar akan
mendirikan masyarakat tanpa kelas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar